PuluhanPuisi Tentang Alam Keindahan Pegunungan Pedesaan dan Lingkungan #4 . Source : pantuncinta2000.blogspot.com. 36. Pepohonanku. Wahai pepohonanku. Bencana Asap. Asap telah menjadi kabut. Kamu telah mengotori. Sesak nafas nafas kami. karena hutan terbakar api. Hutan telah mereka musnahkan. Puisi Tentang Bencana AlamUnsur-Unsur PuisiUnsur intrinsikUnsur ekstrinsikKumpulan Puisi Tentang Bencana Gempa BumiPuisi tentang Bencana Alam BanjirPuisi tentang Bencana Alam TsunamiPuisi Bencana Alam Gempa Bumi Puisi Tentang Bencana Alam – Puisi adalah bentuk sastra yang memiliki aturan-aturan tertentu, seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait dan juga dapat diartikan sebagai ekspresi emosi, imajinasi, ide, pemikiran, irama, nada, tata bahasa, perumpamaan, kesan yang diberikan melalui indera, dan perasaan. Jenis Puisi adalah bentuk ekspresi yang memperhatikan aspek suara di dalamnya, serta merupakan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair dari kehidupan individu dan sosialnya serta dikemas dengan teknik tertentu sehingga dapat menimbulkan pengalaman tertentu pada pembaca atau pendengarnya. Puisi tentang bencana alam adalah puisi yang menggambarkan atau menceritakan tentang bencana alam yang terjadi, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran hutan, dan sebagainya. Bencana alam merupakan suatu kejadian yang tidak terduga dan sangat membahayakan bagi kehidupan manusia. Puisi tentang bencana alam biasanya menggambarkan perasaan atau emosi penulis tentang bencana alam tersebut, seperti kekhawatiran, kecemasan, ataupun rasa sedih. Unsur-Unsur Puisi Puisi memiliki dua unsur penting yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut adalah ulasan singkatnya. Unsur intrinsik Unsur intrinsik puisi adalah elemen-elemen yang terkandung dalam puisi dan mempengaruhi puisi sebagai karya sastra. Yang termasuk unsur intrinsik puisi adalah diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema. 1. Diksi atau pemilihan kata. Dalam membuat puisi, penyair harus memilih kata-kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, posisi kata di tengah konteks kata lainnya, dan posisi kata dalam puisi secara keseluruhan. 2. Imaji atau daya bayang. Imaji atau daya bayang dalam membuat puisi adalah penggunaan kata-kata yang konkret dan khas yang dapat menimbulkan imaji visual, auditif, atau taktil. 3. Majas atau gaya bahasa. Majas atau gaya bahasa atau bahasa figuratif dalam puisi adalah bahasa yang digunakan penyair untuk menyampaikan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau dengan menggunakan kata-kata yang bermakna kiasan atau lambing. 4. Bunyi. Bunyi dalam puisi mengacu pada penggunaan kata-kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu. 5. Rima. Rima adalah persamaan bunyi atau pengulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan. 6. Ritme. Ritme dalam puisi mengacu pada dinamika suara dalam puisi agar tidak terasa monoton bagi pengikut puisi. 7. Tema. Tema dalam puisi mengacu pada ide atau gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis melalui puisinya. Unsur ekstrinsik Unsur ekstrinsik puisi adalah elemen-elemen yang berada di luar puisi dan mempengaruhi keberadaan puisi sebagai karya seni. Adapun yang termasuk dalam unsur ekstrinsik puisi adalah aspek historis, psikologis, filosofis, dan agama. 1. Aspek historis Mengacu pada elemen-elemen sejarah atau gagasan yang terkandung dalam puisi. 2. Aspek psikologis Mengacu pada aspek kejiwaan penulis yang tercermin dalam puisi. 3. Aspek filosofis. Beberapa ahli menyatakan bahwa filosofi sangat erat kaitannya dengan puisi atau karya sastra secara keseluruhan dan beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa filosofi dan karya sastra, dalam hal ini puisi, tidak saling terkait satu sama lain. 4. Aspek agama Dalam puisi mengacu pada tema yang umum ditangani oleh penulis dalam puisi. Kumpulan Puisi Tentang Bencana Gempa Bumi Puisi tentang Bencana Alam Banjir 1. Rintih Bermain Air Anak kecil disamping rumah, Dengan ceria bermain air, Menyepak dan menyembur, Berlari dan berenang. Awalnya aku terpukau, Tapi kenyataan berkata lain, Mereka sejatinya tengah merintih, Tertawa dalam tangisan. Pedih, mengiris dan duka, Penyakit mengintai mereka, Berada di sekeliling mereka, Bahwa itu adalah bencana. Bersabarlah sayang, Maafkan Mereka, Jadilah anak yang setia, Untuk menjaga alam semesta, Kala kau beranjak dewasa. Jangan kau sesali, Aku tahu kau belum mengerti, Aku paham kau masih buta dan tuli, Namun inilah yang terjadi, Jadikan cobaan alam sebagai penyadar diri. 2. Ketika Sungai Berang Setiap pagi kau mandi disana, Begitu pula sorenya, Bila masa kau libur, Puluhan helai kain kau cuci, Hingga pulang menyisakan buih. Namun, sampah itu kau biarkan, Mengalir dan terus mengalir, Hingga menyumbati alirannya, Sampai masanya kau sadar, Bahwa air telah berang. Jangan kau sesali, Sesungguhnya ada suatu muak, Rasa sabar yang habis, Tertelan keegoisan manusia, Tanpa ada peduli dan mau menjaga. Rasakanlah, Kala genangan membuatmu sulit, Untuk berpijak dan melangkah di rumah. Belajarlah, Bahwa apa yang tanah, Itulah yang kan dipetik. Ketika air sudah berang, Meluluhlantakkan yang dilewati, Menghancurkan yang diterpa, Hingga bisanakan yang kau sayangi. Belajarlah. Puisi tentang Bencana Alam Tsunami 1. Gelombang Amarah Aku mendengar, ribuan isak tangis, Menyaksikan, muka-muka penuh haru, Melihat, anak kecil menukik mencari ibunya, Tersentuh, kala menyentuh tangan mereka berdebu, Tak terasa, air mataku mengalir jatuh. Mereka meronta, mereka belum siap, Menerima memori yang senyap, Ketika gelombang laut menghantam daratan, Kemana hendak berlari? Kemana akan sembunyi? Pilu, begitu menyayat hati. Mayat-mayat bergelimpangan, Tak jelas status dan asalnya, Begitu luka mencabik asa, Jutaan do’a terkirim sudah, Dari seluruh penjuru dunia. Ya Allah, begitu berat cobaan ini, Begitu menangis negeri ini, Atas sisa yang diciptakan Tsunami, Meninggalkan luka yang ternaung sepi. Ya Allah, maafkan mereka, Maafkan jasad yang terdampar, Maafkan mayat yang tercerai, Maafkanlah negeri ini, Hanya pada-Mu, Yang Maha Pemberi. 2. Melebur Asa Semua berubah, Setelah ombak itu menggulung, Menghantam dalam-dalam, Menitip luka pada relung. Semua jadi berbeda, Selepas gelombang melanda, Meluluhlantakkan semua cerita, Yang tertinggal hanyalah do’a. Semua menghilang, Sesudah laut Tuhan murka, Menyuruh mereka untuk pulang, Serta meleburkan secercah asa. Semua terlihat murung, Menikmati pilu yang dirudung, Menyirnakan seluruh impian, Yang indah di masa depan. Semua mengutuk diri, Atas apa yang telah terjadi, Hanya ratapan penggetar bumi, Dari tanah Ibu Pertiwi. Oh, Tsunami. Puisi Bencana Alam Gempa Bumi 1. Bumi Bergetar Ketenangan malam, Yang dingin dan mencekam, Lampu kamar mulai padam, Berbaring dengan mata terpejam. Belum lama raga melayang, Aku tersentak dengan tegang, Merasakan bumi yang berguncang, Kuberlari terluntang-luntang. Bumi terasa amat menakutkan, Dingin dan pucat menyelimuti badan, Ke luar rumah, dari dalam ruangan, Meluluhlantakkan segenap kedamaian. Bumi bergetar, alam menggelegar, Sejenak hilangnya suatu tegar, Membayangkan asa yang kan pudar, Bunga-bunga gagal mekar. Oh Tuhan, Ada apa dengan Bumiku? Apakah dia marah? Kenapa jadi sangar? Oh Tuhan, Maafkan Kami. 2. Datang Tak Diundang Pagi itu, Cuaca begitu cerah, Sinar Surya bersinar sumringah, Hingga rasa dan selera tergugah. Kulangkahkan kaki keluar rumah, Menjemput rezeki dari Allah, Meninggalkan rasa untuk menyerah, Menuju masa depan yang cerah. Namun, tiba-tiba saja, Ada tamu tak diundang, Datang kala ku ditengah perjalanan, Bumi bergetar dan berguncang, Sontak mengagetkan umat waktu siang. Semua berlari terluntang-lanting, Situasi begitu genting, Panik, cemas dan takut, Bercampur aduk dalam satu waktu. Gempa bumi, Kau adalah tamu tak diundang, Tanpa isyarat dan tanda, Terpaksa kami menghadang, Meski akhirnya menyisakan luka. Demikian ulasan mengenai Kumpulan Puisi Tentang Bencana Alam Lengkap, semoga mudah kalian pahami dan resapi, serta bisa menambah wawasan buat kalian yang sedang mencari puisi dengan tema bencana alam. Semoga bermanfaat 0

PuisiOpini: Bencana Alam dan Bencana Kemanusiaan Halaman 1 - pasti suka! Psychological First Aid (PFA) untuk Korban Bencana Aurora, Bencana yang Indah Yuk, Mulai Mitigasi Bencana dari Usia Dini! Spiritual Pasca Bencana Rob Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu

Puisi Gempa Bumi atau puisi bencana alam gempa, bagaimana kata kata bencana dalam bait puisi tentang gempa bumi, atau puisi bencana alam yang dipublikasikan berkas lebih jelasnya, disimak saja berikut ini deretan bait puisi tentang gempa bumi atau puisi tentang bencana Gempa BumiOleh NNJerit dan tangis terdengar di mana-manaOrang-orang segera berlariKe sana dan ke siniKarena merasa ada gempa bumiIsak tangis terdengar pulaSetelah orang-orang keluarDari sana berlariYang terpentingJiwa, raga, dan keluarga selamatDari gempa bumiTuhan, mengapa Engkau menurunkanbencana di mana-manaMungkinkah kamibanyak melakukan kesalahan?Guncangan-Mu begitu sederhana,sudah cukup dan berlebihan bagi jiwa kami,meluluh lantakkan harta yang engkau titipkan,mengambil jiwa yang engkau amanahkan,Tuhan maafkan kami yang hilang dari serambi masjid,lupa dengan kursi gereja, pura-pura lupa mengirimpengampunan kepada-MuTuhan beri kami sedikit waktusedikit saja, untuk bertobat dan tidak pernah lagikehilangan arah,arah menuju diri-MuDemikianlah puisi bencana alam tentang gempa bumi, baca juga contoh puisi bencana atau bencana alam gunung meletus telah diterbitkan sebelumnyaSemoga puisi bencana alam tentang gempa bumi dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi gempa bumi di indonesia atau puisi puisi bencana alam sedih. Rilis Estetika - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (PM) Pasca Bencana (PB) Universitas Negeri Makassar (UNM) 2021 menggelar sosialisasi Mitigasi Bencana di Kecamatan Talang, Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (12/4). Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi mengenai mitigasi bencana serta cara mengatasi dan memahami bencana alam yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah I;ustrasi Puisi tentang Banjir sebagai Pengingat. Foto Unsplash/Jon tentang Banjir sebagai PengingatI;ustrasi Puisi tentang Banjir sebagai Pengingat. Foto Unsplash/Gláuber deras menyebabkan banjirMenenggelamkan sebagian rumahKasur, sudah dipindah ke atas lemariArsip penting juga sudah dipindah ke tempat yang amanAirnya menggenang selama berhari-hariKami tidak bisa lagi tinggal lebih lama bersamaBanjirKami semua harus mengungsiKe tempat yang lebih landaiBanjir menyebabkan penderitaanDerita pengungsi banjirBencana banjir memang datang tak pandang buluLangit yang terus saja mengguyur bumiTerakumulasi menjadi air banjirBerhari-hari dilanda banjirManusia harus mengungsiJangan sampai saudara tinggal di pengungsianBerdesak-desakan di dalam stadionAtau tinggal di dalam tenda-tendaTidak bisa berbuat apa-apaMakan hanya mengharapkan bantuanTerkadang hanya makan mi instanAtau nasi yang agak-agak basiSungguh cara hidup yang tidak menyenangkanDiusir banjir ke tempat pengungsianBanjir bandang melanda kota besar ituJalan raya yang beraspal hitamMendadak berubah laksana sungaiBanjir bandang itu sungguh dahsyatMobil minibus yang sedang parkirDi jalan rayaDiceburkannya ke sungaiApalagi cuma sepeda motorDan benda-benda kecil di atasnyaBanjir bandang datang tak diundangIa hanya tahu hukum alamBahwa air harus mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendahIa tak peduli ada mobil atauRumah mewahYang jelasIa harus lewat dengan segeraItulah banjir bandangSiapa yang cipta semua bencanaJika kalian peka dan merasaAda bencana karena campur tangan manusiaTuhan bilang "Pastinya"Ulah tangan-tangah serakahMenantang alam dengan gagahTimbulkan kerusakan masih kau sanggahTutup mata, kau buang salahGambaran tamparan Tuhan yang nyata diperlihatkanBanjir, longsor, kekeringan akibat kerusakan hutanTapi kalian masih berani tawarSemua ini kau anggap wajarTak merasa kalau ditamparMeski bencana datang mengularMungkin banjir memberi pesan Yang tersirat kepada insan Agar mereka mulai sadar Sampah kotor jangan ditebarSungai bukan tempat sampah Yang membuat air resah Ke mana harus mengalir Akhirnya menjadi banjir PUISIBENCANA ALAM TSUNAMI BANTEN DAN LAMPUNG (Yang Datang Kembali) Oleh: Erum Rumiasih Langit negeri temaram kelabu Tsunami kembali bak masih merindu bertamu apel di Malam Minggu menyapu pesisir Selat Sunda tanpa malu setelah wisata ke Lombok dan Palu Bisik pesisir yang menawan melambai mengajak wisatawan berlibur menikmati suasana pantai
Kumpulan contoh puisi banjir. Setelah berbagai macam puisi tentang bencana alam diterbitkan blog puisi dan kata bijak, maka untuk kali ini puisi bencana alam banjir atau puisi tema banjir yang menghiasi halaman contoh puisi tentang banjir ini diantaranya terinspirasi dari banjir jakarta dan juga terinspirasi dari bencana alam banjir bandang yang akhir akhir ini melanda Indonesia, yang diantaranya ditulis dalam bentuk puisi banjir 2 bait puisi banjir 4 bait dan banjir ialah insiden yg terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir biasa juga diartikan sebagai perendaman sementara oleh air di daratan yang umumnya tidak terendam berikut ini adalah daftar judul kumpulan contoh puisi banjir yang dipublikasikan blog puisi da kata bijak isi contoh puisi tema banjirPuisi banjir peringatan atau bencanaPuisi banjir IPuisi ketakutankuPuisi banjir yang dimainkanPuisi air banjirPuisi tangisan langitPuisi banjir IIPuisi melenggang banjir bandangPuisi dampak banjirSekitar lima puisi bertema banjir yang diantaranya bida dijadikan referensi sebagai contoh puisi banjir bersajak a-b-a-b atau puisi banjir anak sd kelas Contoh Puisi BanjirPada umumnya bencana banjir terjadi biasanya diakibatkan oleh volume air pada suatu badan air seperti sungai atau danau yg meluap atau menjebol bendungan sebagai akibatnya air keluar dari batasan alaminya. banjir juga biasanya terjadi didaerah dataran rendah. ketika hujan terus menerus turun tanpa bagaimana cerita puisi tema banjir atau puisi tentang banjir yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya tentang contoh puisi banjir, disimak saja deretan bait bait puisi tentang banjir dibawah PERINGATAN ATAU BENCANAKarya MS Sang MuhamBanjir banjir di mana manasejuta hikmat ada di sanaperingatan atau ancaman bagi kitapejabat hingga rakyat jelata sengsaraair yang meluap sebuah bencanaBarang hancur percumaair bah melanda kita tak bisa apa apapasrah berserah berurai air mataMengapa kita pongah sok istimewaberbuat suka suka acuhkan semua tata kramamenantang siapa saja merasa berkuasaKeadilan akan di tegakkan bagi siapa sajasupaya Yin dan Yang seimbang selamanyaBillymoonistanaku, Selasalegi, Febr 25-2020 = 0727 wibPUISI BANJIRBanyak yang terlihat nyinyirSusah-susah lewati airGenangan berpasirBanjirHampirLuapnya mampirDiiringi sang petirHujan memang bikin khawatirSudahlah sudah banyak berfikirHanya tersisa apkirNikmat sebulirBerairSumirMusim bergilirWaktu pasti berakhirIndahkan doa bukanlah sihir~Anda Las Puisi PatidusaPuisi KetakutankuOleh Afdal SaidKau pernah bilang kau suka airtapi kau melarikan diri ketika banjir datangKatamu kau suka hujan,Tapi kau murka pada langit saat hujan mengguyur bumi dan kau justru bersembunyi di bawah payungKatamu kau suka awan,Tapi kau gemetar ketika awan menutup biru juga pernah bilang bahwa kau suka angin,tapi emosimu tak karuan saat ramai angin datang yang paling aku takutkan di semesta ini yakniketika kau juga bilang kau YANG DIMAINKANOleh YS Sunaryobanjir dilempar-lemparmenampar wajah kekuasaanyang tak mampu mempertahankanrumah kehidupan resapan airdari hulu sampai hilirlantas aroma keruhnyadiminum menjadi mainansaling menenggelamkansedang anak-anak bersorakmainkan kecipak di atas beriakseolah mengalamatkan isyarattak pantas kail dijulurkandi musim deras hujandan subur air mataBandung, 1 Januari 2020Puisi Air BanjirOleh Mohamad SetiawanAir jernih bening indahAir kasih gula manisAir kasih racun bikin matiAir berubah mengikutinyaAir tumpah banjir jadi bencanaBanjir dimana manaItu ulah daripada airBegitulah kalau air marahBagaimana kalau seluruh alam semesta marahPasti bencana akan dimana manaSadarkah kita manusiaSemua perlu keseimbanganTidak boleh rakusTidak boleh semena menaAir yg begitu kecil bisa berbahayaJanganlah kita angkuh menyepelekanBelajarlah dari kejadian alamTANGISAN LANGITOleh Panji BhuanaTangisan langit mengharu biruMendera bumi tiada bersumbuMerentang panjang di gurit waktuMendekap lekang banjir menderuTangisnya menggugah tidur malam ibuIbu mengurut dada piluApakah salah dan dosa anak-anakkuSehingga tangisanmu mengoyak kalbuHingga beberapa hari tangisanmu tak jua redaMenjadikan malam rasa gelap gulitaTanpa temaram dan bias cahayaSemakin kelam tangisanmu tak mampu di rabaIbu mendesah terejam gelisahKarena tangisanmu kian mewabahMemporak-poranda ranting yang patahIbu hanya mampu tengadahMemanjatkan doa melebur resahMemohon petunjuk pemilik TitahSemoga kita dapat mengambil hikmahAtau segala laku dan tingkah polahMenjadi pengalaman baru atas sebuah kisahMenata diri di dalam mengejawantahKotaku air menggenang dari hilir hingga ke huluTak mampu di tolak atau membantah titah MuSemua menerima pasrah atas kehendak MuSebagai hikmah atas ujian dari MuBekasi, 05 Januari 2020PUISI BANJIRKarya Hari Untoro Dradjataku masih raguapa ucapan tegas muapa tindakan yang nyatadi tengah banjir melanda Ibu pun menjadi saksitiada ucapan yang cuma cumagratis tanpa harus membayarnyakatika berbicara lemah gambaran putihtanpa noktah setitikpun celajikalau ada bintik noda hitamada rasa berbalik arahmenusuk ke relung hukum semestayang kehilangan akan memperolehyang siap ikhlas menabung amalyang bicara siap melaksanakanucapan dari bibir menggetarkanmulut hanya sejengkal dari kepala dan dadawalaupun hanya sejengkal dari akal dan rasabatin tiada pernah salah Banjir BandangOleh Linda AqaisaSeperti daun yang dilumat ulatSeperti kayu dilahap apiSeperti debu yang melebur bersama anginSeperti itu, banjir bandang melenggangBergejolak melaju deras dengan amarah membaraMencabik-cabik sudut alamDi antara gemuruh isak tangisMata nanar penuh lukaSendu meratapi takdirMenatap semesta yang berdukaTerendam dalam kubangan air keruhBerlumpur bermaterialMenjalari bongkahan tanah, meretasMenjebak insan dan hewan di pusara banjir yang berbatuGemericik hujan basahi sepenggal asa yang pongahMenjadi monster yang menelan hutan dan DAS di huluKerusakan alam oleh kebodohan manusiaAdalah sebab kemurkaan TuhanBila tiada rasa sayang pada semesta rayaJangan harapkan ia menjadi pesona di matamuPUISI DAMPAK BANJIROleh Sajak Kerinduancacian dan makianAdalah satu kehebatan manusiaMereka tidak mau di salahkan karena hidup hegemonis dan glamourMereka tak jua mau di salahkanHingga mencari siapa yang di salahkanMereka mencaci segelintir orangMereka memaki orang orang yang tak sejalan dengannyaInilah indonesiakuSemua ini adalah bencanaTanda peringatan dari sang kuasaKalian masih saja menyalahkan manusia lain, sementara kalian hidup bergelimang dosa, asik dengan hal menyenangkan diriMencari hiburan dengan berkaraoke hingga masuk kamarokeWahai sahabat.......Menyalahkan orang lain adalah tanda ketidak mampuannya sebagai leaderWahai sahabatDiamlah ......Renungi apa yang terjadi sebagai peringatan dari sangkakala bahwa kehancuran bisa saja lebih mengerikan jika kita tak jua bersyukur atas napas kehidupanWahai sahabat........Jangan salahkan orang lain karena mereka juga manusia biasaWahai sahabat .......Bersyukurlah kepada tuhanmuAtas peringatan atas perilaku kitaAgar kita menjadi lebih baik dengan kembali kejalan yang di ridhaiBaca juga Kumpulan Puisi Renungan Tentang Bencana Alam Gempa Dan TsunamiDemikianlah kumpulan contoh puisi banjir. Simak/baca juga puisi patidusa yang lain di blog ini. Semoga puisi bertema banjir di atas menghibur dan bermanfaat, Sampai jumpa di artikel puisi tentang banjir selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
puisialam ***** Di atas hamparan langit yang maya itu Kemarau lahir hadir kepadaku Diam-diam tumbuh pelan dan berhembus sangat panjang ***** Ia pun menerpa lautan meresap lapisan tanah jua menembus rimba ***** Kemarau tersebut datang padaku Dari Tuhan yang selalu diam bisukan kata Dari tangan-Nya nan belum pernah menyapa – Bencana alam adalah suatu kejadian yang dapat mengganggu dan mengancam kehidupan masyarakat yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor alam maupun manusia itu sendiri. Bencana alam dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian harta, kerusakan lingkungan, hingga dampak psikologis yang disebut trauma. Daftar Isi Puisi Tentang Bencana Alam Kenapa Hukum Alam Banjir Bencana Terkirim Bumi dan Gunung Mengingat adanya bencana alam yang kerap terjadi, maka hal ini bisa dituangkan ke dalam bentuk puisi bencana alam di bawah ini. Kenapa Kenapa kini sungai menjadi kering Dan bumi terlihat rapuh Hingga mengeruh Bumi usia senja Di sana, ada kehidupan Namun menjadi lusuh karena serakahnya manusia Hutan mulai botak Hijaunya alam pun menjadi cokelat Di sana, tanah subur mulai gersang Kita salah Kita rusak alam Tapi tak pernah mawas diri Dan berkaca siapa kita Hukum Alam Air yang menyerang Bukan keputusan Tuhan Bukan Tuhan yang kejam Dan kita salahkan Tuhan Ketika banyak nyawa yang menumpuk Ketika kita lupa Alam sudah tercipta Kini menjadi kosong Alam adalah sahabat Sahabat hidup kita Ketika kita lupa Tangan tangan serakah merenggutnya Merenggut alamnya asri Masih lupa? Dengan pohon-pohon yang kau renggut Hingga hutan menjadi tandus Masih lupa? Dengan sampah yang berserakan Karena tingkah lakumu Hingga semua keruh dan banjir Ingatlah Penting untuk sadar Jangan menunggu bencana Ini adalah peringatan Tuhan Agar kita ingat Banjir Air begitu deras Memenuhi daratan yang gersang Awan bergemuruh Kilat bercahaya Ranting-ranting tak melambai Melainkan terhempas acak Sampah menjadi hanyut Muara tertutup benda-benda aneh Rawa teronggok sampah Semuanya gunung sampah Bau tak sedap bukan salahnya Air sudah tak bisa ditahan Daratan kini penuh beton dan aspal Tak ada lagi akar Tak ada lagi yang menahan Air memenuhi daratan Rumah tergenang Rumah tenggelam Ingatkah kita Sadarkah kita Bahwa sampah adalah sumbernya Bencana Terkirim Pohon-pohon ditebangi tanpa ampun Seperti air yang mengalir deras Kemarahan dari Sang Pencipta Hingga semua umatnya berlari ketakutan Entah bersembunyi di mana lagi Tak peduli siapa saja Yang penting ia selamat Tangisan pun tertumpah seperti air dari langit Tanpa perubahan Letusan gunung pun juga menyertai Bencana kini terjadi Kita hanya terpaku menyaksikan Laut meronta Gunung dingin Negeri mulai gelisah Kita memohon pada Sang Pencipta Jangan sampai terjadi lagi Ini adalah cobaan Atau peringatan? Sekuat hati meyakinkan diri Kita hanya manusia Bukan dewa bukan malaikat Tak luput dari dosa dan khilaf Beri damai pada kami Kau Sang Pencipta Dan Pengampun Langkah kaki bergetar Dari kegetiran alam Apa ini teguran? Teguran tak tertawar Semoga perjuangan tak sia-sia Bumi dan Gunung Tak dapat diduga Ketika mala petaka tiba Kita hanya meratap sedih Hilang segalanya Keluarga dan orang tercinta Harta pun iya Lari ke sana kemari Tak sempat apa yang dibawanya Kecuali orang yang dicinta Kini sudah terjadi Apa lagi yang dipungkiri Tobat? Sesal? Keyakinan? Hari ini terlambat Asa Untuk kita semua Bantuan demi bantuan berdatangan Dari tangan-tangan yang memegang erat harta Kebijaksanaan Bukan bulu bukan suku Yang dipandang Karena kita semau sedang pilu Juga sembilu menghampiri Ketika pulang Kita lihat semua beriang Dengan sebuah mimpi Sebagai teduhnya kita Tuk bertahan hidup Kita semua butuh Semoga kita semua Jauh dari musbiah Semoga bumi ini cepat sembuh Jasmani dan rohani kita terjaga Untuk selalu tabah Daftar Isi Puisi Tentang Bencana Alam KenapaHukum AlamBanjirBencana TerkirimBumi dan Gunung
\n \npuisi tentang bencana alam
PUISIBENCANA ALAM BANJIR Oleh: Farida Iskandar banjir bandang tanah longsor menerjang pemukiman tanggul bocor air meluap anugerah dan bencana adalah kehendaknya kita mesti tabah menjalani pengungsi ditampung di posko relawan sigap membantu perjalanan menuju lokasi untuk salurkan bantuan bukanlah mudah butuh perjuangan yang tulus Kumpulan puisi bencana alam tentang gempa lombok. Kembali puisi alam menghiasi halaman blog puisi dan kata bijak dalam rangkaian contoh puisi tentang bencana alam .Namun kumpulan puisi bencana alam dan puisi tentang alam yang terbitkan ini adalah puisi sedih dan duka tentang bencana alam yang melanda Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan gempa lombok, yang menyebabkan ribuan korban luka dan ratusan meninggal alam inilah yang menggugah hati para penyair facebook, turut berduka cita, prihatin dan juga menguatkan hati para korban gempa dan mensuport supaya selalu tabah menjalani rangkaian kumpulan puisi bencana alam dan ungkapan kata kata puisi tentang bencana alam gempa bumi yang menimpa saudara-saudara kita di lombok dan bali untuk selalu tabah menghadapi bencana alam membawa keprihatianan dan menyebakan kerugian, namun semua itu terjadi karena perubahan alam yang tak dapat di diketahui bencana Alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa luar biasa yang disebabkan oleh alam gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kehilangan harta benda, dan dampak alam inilah yang dialami saudara sebangsa di Lombok Nusa Tenggara Barat, yang jadi tema puisi alam dan puisi tentang gempa lombok yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak dikesempatan masing-masing judul contoh puisi tentang bencana alam yang diterbitkan diantaranyaPuisi di barat nusaPuisi negeri bencana duka lombok Puisi saudaraku di lombokPuisi sunyi dibait fajarPuisi gempaPuisi selimut gempa lombokPuisi gempa lombokPuisi lombok dalam cawan dukaPuisi dalam skala righterpaduka, tetapkanlah gempa lombok sebagai bencana nasionalSepuluh rangkaian kata kata puisi bencana alam tentang gempa lombok, sebagai ungkapan belasungkawa dari para penulisnya dengan peristiwa alam yang terjadi di lombok dan bali puisi gempa lombok ini bisa juga di jadikan contoh puisi bencana Puisi Bencana Alam Tentang Gempa Lombok Nusa TenggaraBencana alam gempa bumi yang terjadi di lombok dan bali membawa keperihatin dan duka mendalam. lewat contoh puisi bencana alam, para penulis mengungkapkan turut berduka cita lewat bait bait puisinya,Nah bagaimana ungkapan duka cita tentang bencana alam dalam bait-bait contoh puisi bencana alam tersebut, selengkapnya disimak saja berikut ini kumpulan puisi bencana BARAT NUSAOleh Ifadli MaridDi langit yang mengingatkan bahasa kemerdekaanBumi menyerah dan kalah kepada deruGuncang itu sekelebat terbaca dahsyatTenggara barat menghempaskan nusaBenar-benar pendulum memecah waktuBerlarian menawarkan do'a-do'aKepada gedung dan rumah yang lebih dulu rebahKepada pohon-pohon takluk bersujudKepada rumput-rumput ikut retak menyerabutJerit dan tangis menerobos tenggorokan yang paling kalapLadang senyap Tuhan menyelipkan ingatan ,bahwa negri ini kembali menikahi nasehatNusa Tenggara Barat dalam penyampaian!Duka dan airmata penyertaan tak terperiCurup 07 Agustus 2018Catatan Gempa 7,00 SR Nusa Tenggara BaratNEGERI BENCANA duka LombokOleh Tri Radenluka dan lukadi tanah bencana penuh lukadi tanah subur nan leburdi tanah makmur yang hancurpilu itu adalah nyanyian yang syahdutawaria adalah terlalu langkadi tanahku bencanadi antara gunung dan apidi lempengan bumi menghunituhan...di bulan kami merdekadi awal ini melandatanah lombok berdukabencana sedang menderaYogyakarta, 5-8-2018 Back to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑SAUDARAKU DI LOMBOKOleh Edi KuswantonoKami dari kejauhan menangkap jeritan tangismuDukamu juga duka kami sesama putra bangsaRasa sedihmu memyelimuti perasaan hati kami semuaBencana melandamu semoga engkau senantiasa tabahSaudaraku di Lombok kami turut berduka citaSemoga esok hari dapat hikmah memberi kemakmuranAaamiiin....!Surabaya, 290718SUNYI DI BAIT FAJARKarya AlifGelap gulitaAlam mengamuk dasyatTidur tertundaMalam tadi hujan menguyur bumi disertai angin kencangRasa takut dan khuwatir menghantam zikir berkumandang tenangkan suasanaKala fajar tampakkan iringi lantunan azanDamai terasa di sanubariUcap puji syukur bencana telah berakhirTanah berlumpurEmbun basuh dedaunMentari cerahPUISI GEMPAOleh Marya TiDetik keberapa..Semua telah porak porandaJerit tangis menggemaDari sudut penjuru kotaMengguncangIsak tangis terngiangMenggemparkanKalang kabut berlari demi serupa tanah rataBerserak tiada sisaTinggallah puing2Yang tak bergemingBack to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑SELIMUT GEMPA LOMBOKOleh Bayangan Cerminrunduk deteksidoa multi kendalimeredam amarah dewa bumimembalut luka negeriseimbangkan pertiwipayung aurahangat selimut gempamaknai petaka urai praharamusibah pengingat kitapertebal takwapertenang dirisabar lentur menghadapimencari tempat aman bersolusikoreksi menata hatipositif sugestipertiwi lombokduka pedas menggolokgempa datang gemuruh elokpeduli cobalah tengokbersosial memelosokkirim bantuanmari selimuti kawanwujud materi atau ketenagaanta'adah doa kebagusanmohon keselamatanSnn, 6 Agust 2018. nynGEMPA LOMBOKOleh Bayangan Cerminlempengan bumi runtuhguncangan besar membuat gaduhgempa menggulung asa duka mengkeruhpulau lombok alam terbasuhhujan tangis eluhgedung ambruk remukmotor tertindih puing menumpukbeberapa bocah tertimpa kayu lapukberteriak lari mengharap pelukkeamanan dimana terbentukbermandi merah darahngeri jeritan sakit terpecahmenahan amukan alam pengingat ibadahmari tanggap wacana resapilahintrospeksi penjuru arahsuasana menjelma dukalangit sedih merekam gempaangin malam dingin selimuti ragagigil jiwa berbaur nelangsaberharap bantuan ANDAmari kita simpatimari ulurkan dompet pedulimari memeluk saudara doa mengayomisemoga aman sejahtera pertiwigempa maknai ilhamita'adah sajak tipamapatikoreksi diri pencerahan hatifilosofi tiba umpama tekaning patidoa lelaku positif sugestimusibah gempa selimutiSnn, 6 agust 2018. nynBack to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑LOMBOK DALAM CAWAN DUKAOlehMuklis PunaLombok...,Lukamu lukaku juaDeritamu deritaku juaJeritanmu juga jeritankuSama bersimpuh mohon ampunLombok...Engkau adalah rancangan terindahUjian adalah batu loncatanTempayanmu digoyang menuju hikmahTengadahlah dalam tawakkalLombok ....Kita satu jiwa dua jasadIman telah meleburkan kita dalam akidahBesok lusa, ketika duka digulung surutKau akan menganguk mengurai maknaLombok...Bagiku Serambi MekahBumi berdenting mencari bentukPasang menguap melahap mangsaAdalah bumi berwudhu sekali dalam masaLombok...Tatap masa gemilang menghadangBiarkan ini jadi sejarah dalam geografi bangsaNamamu pasti menguap di peta - peta bumiRelakan para syuhada pulang tersenyum manjaLombok...Mari ikuti jejak Serambi MekkahTegar dan tabah telah menempaHanya gempa yang mampu kita merundukLombok...Dari ujung serambi negeriDalam balutan angin pulang ke timurKutitip pesan menuju lembah dan gunungBersabarlah dalam ujian semasaDALAM SKALA RIGHTERKarya Nila KesumaGunjang ganjing bumiku, diayun kemudian berdentum rubuh dan menghancurkan juga menumbangkan bangunan dan pepohonanDalam skala righter telah terbaca begitu kuatnya untuk merusak apa yang adaTertimbun dalam reruntuhan dan tanahLari menyelamatkan diri ketempat amanAnak-anak merengek ketakutan dalam gelapmencari dan menggapai tangan sesiapa yang sudi untuk menggengamIbu tua dengan darah di kepala, berjalan mengingsut dilambung gempa kemana arahTua dan muda mengucapkan dengan kuat di bibir dengan hati bergetar nama AllahTangisan bocah kecil menusuk kerelung hati terikut dalam jeritan ketakutanDuka kami ...duka lombok...duka bangsaMengalir air mata untukmu saudaraBack to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑PADUKA, TETAPKANLAH GEMPA LOMBOK SEBAGAI BENCANA NASIONALSeparuh Lombok luluh lantak. Ratusan tewas dan jumlahnya terus bertambah banyak. Yang luka-luka ribuan. Dua ratus ribu lebih penduduk kehilangan naungan. Mereka kekurangan makanan. Mereka kekurangan pakaian. Bayi tak punya susu yang mendera membuat warga sangat menderita. Harta bendanya musnah. Senyumnya binasa. Yang tersisa hanya air para pemangku kuasa di istana terketuk nuraninya untuk segera menetapkan Gempa Lombok sebagai Bencana Nasional. Akibat gempa sudah di luar kemampuan Pemda setempat beningDemikianlah kumpulan puisi bencana alam tentang gempa bumi lombok, baca juga puisi alam atau contoh puisi tentang bencana alam yang lain di blog puisi dan kata bijak ini, semoga dengan puisi-puisi gempa bumi diatas dapat menggugah hati untuk turut berduka dengan kejadian alam yang menimpa saudara sebangsa di Lombok dan Bali ContohPuisi Tentang Alam- Banyak sekali orang yang gemar berbicara lewat tulisan dan alam merupakan bahan untuk menuliskan sebuah puisi. Mengagumi atas alam sebagai maha karya sang kuasa, atau bahkan sebaliknya, bencana alam ganas yang membuat masyarakat kocar-kacir ketika alam sedang murka. Berikut ini beberapa contoh puisi tentang alam, baik itu tentang keindahan alam maupun [] Oleh Elna Linimasanews.com—Tidak kurang dari 13 kecamatan di Kabupaten Garut terendam banjir. Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan situasi darurat banjir. Ketinggian banjir bervariasi, ada yang mencapai ketinggian empat meter (Merdeka.com, 16/07/2022). Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, 14 kecamatan yang terdampak itu, antara lain Cikajang, Tarogong

PuisiAlam - Begitu banyak karya puisi tentang alam, bukan hanya saja untuk dinikmati dan dikagumi lewat ucapan saja. Bagi orang-orang yang gemar berkata-kata lewat tulisan, alam pun bisa dijadikan puisi. Bencana Telah Melandaku. Dari suara gemuruh serta iringan debu bangunan yang runtuh itu.

.
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/249
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/142
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/620
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/631
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/589
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/807
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/178
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/38
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/112
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/941
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/550
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/91
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/246
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/504
  • 1l4dwhf8g3.pages.dev/117
  • puisi tentang bencana alam